Budidaya Lele Sangkuriang dengan Teknik Red Water System

Budidaya Lele Sangkuriang dengan Teknik Red Water System



Red Water System menjadi salah satu cara baru dalam kegiatan budidaya ikan lele di Indonesia dengan memanfaatkan bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dalam proses pembesaran benih ikan lele tanpa ganti air kolam hingga panen dengan cara fermentasi Yakult, Ragi Tape dan Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / GulaMerah).

Jika selama ini para pembudidaya lele sangat khawatir dengan tumpukan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengendap di dasar kolamnya dapat mengganggu kesehatan ikan. Namun dalam Red Water System ini kotoran-kotoran ikan itu justru menjadi kebutuhan makanan bagi bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang akan diserap sebagai pakan utamanya.
Agar tidak terjadi booming kotoran ikan yang tak terserap semua oleh kedua bakteri itu, maka penting untuk menempatkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.

Kolam Red Water System hanya ideal untuk penebaran benih ikan lele dalam jumlah 300 ekor/m3 (tanpa aerasi) dan 500 ekor/m3 (dengan bantuan aerasi) tanpa perlu ganti air hingga panen. Sistem ini sangat cocok bagi Anda yang terlalu sibuk dengan kegiatan lain ataupun yang malas berurusan dengan sedot-menyedot kotoran ikan lele di dasar kolam.

Proses Pembuatan Red Water System untuk Kolam Lele Sangkuriang

Bahan-Bahan :
  1. Air Bersih = 18 liter.
  2. Yakult = 4 botol.
  3. Ragi Tape = 2 butir
  4. Molasses (Tetes Tebu / Gula Jawa / Gula Merah) = 1 liter.
  5. Air Kelapa Murni (dari 1 butir buah kelapa yang sudah tua)
  6. Jerigen 20 liter = 1 unit

Cara Mengolah Bahan :
  • Masukkan air bersih 18 liter ke dalam Jerigen bersih, kemudian tuangkan 4 botol Yakult, 1 liter Molasses, 2 butir Ragi Tape (yg sudah di tumbuk halus) dan Air Kelapa Murni ke dalam Jeringen yang telah berisi air bersih. Kocok jerigen selama 1-2 menit agar semua bahan2 terlarut merata.
  • Simpan jerigen beserta bahan-bahan tersebut selama 6-7 hari agar terjadi proses fermentasi dengan sempurna yang akan di tandai dengan cairan di dalam jerigen berubah warna menjadi coklat dan berbau alkohol.

Cara Aplikasi Bahan Pada Kolam Ikan Lele
Kolam yang telah berisi air bersih bebas kandungan logamberat beserta benih ikan lele diberi tetesan Fermentasi Yakult, Molasses, Ragi dan Air Kelapa yang sudah jadi di jerigen setiap hari secara merata ke seluruh permukaan kolam sebanyak :

Setiap 1 m3 (meter kubik) kolam, di teteskan 100 ml bahan fermentasi tersebut atau setara dengan 1/2 gelas Aqua.

Sisa bahan fermentasi tetap di simpan di dalam jerigen untuk digunakan lagi pada hari-hari berikutnya. Dan lakukan penetesan bahan fermentasi itu setiap hari dengan jarak waktu 24 jam hingga sampai saat panen.

Letakkan Arang dipinggir-pinggir dinding kolam bagian dasar sebanyak 1 Kg/m3 yang berfungsi untuk menyerap sisa kotoran ikan yang tak dimakan oleh bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises di dalam air kolam lele.

Akibat penetesan bahan fermentasi diatas setiap hari, maka dari hari ke hari air kolam akan berubah perlahan-lahan menjadi berwarna Merah,

Anda jangan panik dengan air menjadi berwarna Merah, karena sesungguhnya air kolam seperti itu dalam keadaan sangat sehat bagi ikan dan minim kotoran ikan karena telah jadi makan bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises dan juga diserap oleh Arang yang anda letakkan di dasar kolam.

Disarankan untuk memasang 2 titik selang aerasi udara, tujuan pemberian aerasi ini adalah untuk mengaduk bakteri Lactobacillus dan bakteri Sakaromises yang berada di dasar kolam agar dapat terus berada merata di semua area kolam.

Pemberian Pakan Ikan Lele
Pemberian pakan pelet pada ikan lele disarankan untuk dibibis dulu dengan air hangat dan di angin-anginkan sebelum ditebar ke kolam. Pelet yang kurang lembut sering menjadi penyebab perut ikan kembung dan luka pada usus yang akhirnya menimbulkan kematian pada benih.

Kasus perut kembung pada benih lele sering juga terjadi saat peralihan pelet misalnya dari FF 999 menuju ke 781 (-1) dan seterusnya.

Menumbuhkan Plankton Dengan Pupuk Kandang

Menumbuhkan Plankton Dengan Pupuk Kandang


Pupuk kandang ialah olahan kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. pupuk kandang adalah pupuk organik, sebagaimana kompos dan pupuk hijau.

Selain menjadi salah satu dari masukan dalam bercocok tanam, pupuk kandang merupakan bahan baku bagi berbagai resep pupuk organik cair.

Zat hara yang dikandung pupuk kandang tergantung dari sumber kotoran bahan bakunya. pupuk kandang ternak besar kaya akan nitrogen, dan mineral logam, seperti magnesium, kalium, dan kalsium. pupuk kandang ayam memiliki kandungan fosfor lebih tinggi. Namun demikian, manfaat utama pupuk kandang adalah mempertahankan struktur fisik tanah sehingga akar dapat tumbuh secara baik.

Pupuk kandang yang berasal dari Kotoran Hewan untuk menumbuhkan plankton pada budidaya ikan lele (baik lele sangkuriang ataupun lele jenis lainnya) lebih aman digunakan karena :
  • berasal dari bahan organik (bukan kimia)
  • tidak akan meningkatkan COD (yang menyebabkan kadar oksigen terlarut berkurang)
  • tidak meracuni ikan akibat akumulasi NH3 dan NO2
  • tidak terikat dengan lumpur didasar kolam yang dapat meningkatkan keasaman tanah

Penggunaan pupuk kandang memang terkadang akan menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen di kolam, untuk itu 1-2 hari sebelum bibit masuk perlu dilakukan sterilisasi pada air kolam untuk membunuh virus bakteri dan jamur pada kolam.

Dan menumbuhkan bakteri positif pada kolam dengan probiotik yang disiramkan ke kolam. Untuk sterilisasi air kolam dapat menggunakan Starbio F9, sedangkan untuk mengisi bakteri positif pada air kolam dapat menggunakan bahan bahan herbal untuk meminimalkan amoniak dan bahan beracun lainnya.

Catatan:  pupuk kandang dan Kotoran hewan secara fungsi itu berbeda, pupuk kandang adalah kotoran hewan yang sudah melalui proses fermentasi terlebih dahulu (bakteri patogen sudah mati).

Untuk mendapatkan formula Starbio-F9 dan informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami 

Alamat :
Ds Mlaten Rt 08 Rw 02 Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah
59583

Rute Dari Demak Kota :
Dari Demak kota ke timur arah kudus, sampai di pertigaan trengguli (Jalan alternatif ke Jepara) belok kiri atau menuju arah jepara. sampai di pertigaan warung pojok bakung sebelum SMA N 1 Mijen ke barat. Setelah sampai di desa Mlaten silahkan hubungi kami.

Telp / Hp :
081 391 850 791 (Only SMS)

PIN BB : 
7DFE45C
8

Cara Membuat Magot Untuk Pakan Lele

Cara Membuat Magot Untuk Pakan Lele



Saat ini, pembudidaya memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pakan pabrikan, kondisi ini dipicu oleh tidak adanya pakan alternatif yang dapat menggantikan pakan pabrikan. Kalaupun ada, kadang kandungan nutrisinya tidak sesuai dengan pakan pabrikan.

Namun sekarang sudah ada beberapa pembudidaya lele yang menggunakan pakan buatan alami atau probiotik alami. Probiotik merupakan kumpulan mikroorganisme pendukung pertumbuhan dan kesehatan semua makhluk hidup. Sementara itu, organik berarti pencapaian kumpulan mikroorganisme tersebut dihasilkan dari bahan dasar alami, tanpa melibatkan unsur kimia. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah sehingga seharusnya menjadi salah satu pengembangan produk probiotik.

Probiotik organik merupakan teknologi penyeimbang lingkungan hidup yang paling aman. Keunggulan apa saja yang di dapat pada sistem budi daya probiotik organik? Biaya pakan pada budi daya lele dapat mencapai 60-70% dari keseluruhan total biaya produksi. Karena itu, setiap terjadi kenaikan harga pakan sangat mempengaruhi pembudidaya lele. Cara kerja probiotik organik? Probiotik bekerja dengan cara mengontrol perkembangan dan populasi mikroorganisme “jahat” sehingga menghasilkan lingkungan tumbuh yang optimal bagi mikroorganisme “baik”. Hingga akhirnya, mikroorganisme “baik” akan mendominasi dan membuat habitat yang nyaman bagi pertumbuhan makhluk hidup di lingkungan tersebut. Kandungan mikroorganisme yang terdapat dalam starterorganik probiotik miracle green diantaranya brachybacterium, basidiomycetes, dan lactobacillus.

Lactobacillus sama seperti yang terdapat dalam salah satu produk minuman kesehatan, yang sangat berguna untuk membantu pencernaan, dalam tubuh pun ini sangat berguna membantu memperlancar serapan nutrisi yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Lain halnya dengan brachybacterium, bakteri yang berfungsi untuk menetralisir segala jenis polutan dan kemampuannya yang luar biasa sehingga mampu mengangkat unsur logam berat. Basidiomycetes adalah jenis fungi atau jamur yang tidak merugikan bagi host yang ditumpanginya, jamur jenis ini justru membantu ekosistem lingkungan. Kehadiran dan perannya dalam mengolah nutrisi yang diperlukan dan menumbuhkan tunas serta stabilisasi tanah sangat mengagumkan. · Kepadatan kolam lebih tinggi.

Umumnya semakin tinggi kepadatan kolam, semakin lambat laju pertumbuhannya namun, dengan adanya tekhnologi probiotik organik, asupan pakan alami probiotik organik dan azolla microphilla membuat laju pertumbuhannya tetap tinggi dan kondisinya sehat, pakan tersebut memiliki kandungan asam amino esensial yang tinggi · Serangan penyakit menurun dan kematian bibit rendah.

Pemberian pakan berupa kombinasi pakan probiotik organik, azolla microphylla, dan nutrisi yang terdapat dalam air dapat menjaga ikan tetap sehat serta menurunkan tingkat kematian menjadi sangat rendah (2-3%, bahkan ada yang bisa dibawah 2%) · Lele yang dihasilkan berkwalitas. Beberapa keunggulannya adalah bobot lele lebih padat, kesat, kenyal, dan tidak ada penyusutan bobot dan selain itu daging lele lebih gurih dan tidak hancur saat di goreng. Cara membuat pakan organik adalah sebagai berikut:

Siapkan Bahan-Bahannya:
  • 10kg ubi jalar
  • 1kg mentimun
  • 10kg dedak
  • 1sdt merica bubuk
  • 3kg jagung giling
  • 20gram jahe, temulawak dan lengkuas
  • 10kg kepala ikan laut atau udang
  • 5 siung bawang merah
  • 1kg tomat
  • 250ml starter probiotik organik (Starbio-F9)
  • 1/4 kg gula merah yang dicairkan dengan 500 cc air, dinginkan
Cara membuat
  • Kukus ubi jalar, lalu dinginkan minimum 8jam, giling hingga halus
  • Giling halus kepala ikan laut atau udang
  • Ubi jalar yang telah di giling dengan dedak, jagung giling, dan kepala ikan atau udang campur hingga merata
  • Hancurkan tomat dan mentimun dengan blender masukan kedalam wadah lalu tambah dengan starter probiotik organik Starbio-F9  dan gula merah yang telah dicairkan
  • Masukan jahe,temulawak,lengkuas,bawang putih dan merica kedalam campura diatas, aduk hingga rata.
  • Siram campuran tomat kecampuran dedak, lalu aduk hingga rata
  • Simpan pada kontainer tertutup pada suhu ruang. Diamkan hingga maggot berkembang biak dalam jumlah banyak dan dewasa. Saat ini, pakan dan maggot siap diberikan sebagai pakan ikan lele.

Untuk mendapatkan formula Starbio-F9 dan informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami 

Alamat :
Ds Mlaten Rt 08 Rw 02 Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah
59583

Rute Dari Demak Kota :
Dari Demak kota ke timur arah kudus, sampai di pertigaan trengguli (Jalan alternatif ke Jepara) belok kiri atau menuju arah jepara. sampai di pertigaan warung pojok bakung sebelum SMA N 1 Mijen ke barat. Setelah sampai di desa Mlaten silahkan hubungi kami.

Telp / Hp :
081 391 850 791 (Only SMS & pasti terbalas)

PIN BB : 
7DFE45C8

CARA MEMBUAT FERMENTASI AZOLLA MICROPHYLLA PAKAN ALTERNATIF IKAN PENUH PROTEIN TINGGI

CARA MEMBUAT FERMENTASI AZOLLA MICROPHYLLA PAKAN ALTERNATIF IKAN PENUH PROTEIN TINGGI


Cara membuat fermentasi azolla microphylla sebagai pakan alternatif Ikan yang penuh protein bahan - bahan yang dibutuhkan untuk membuat fermentasi azolla adalah :
  • Azolla microphylla segar
  • Dedak / Bekatul /Tepung Ikan
  • Probiotik starbio f9
Cara membuat fermentasi azolla microphylla
  • Pertama kita Timbang azolla microphilla yang segar, kemudian dedak atau bekatul di tambah dengan tepung ikan dengan perbandingan 70% azolla microphylla : 20% Bekatul atau dedak : 10% tepung ikan. 
  • Langkah Selanjutnya adalah dengan mencampur dan mengaduk bahan bahan tersebut hingga homogen. 
  • Tambahkan probiotik STARBIO F9 sebanyak 10 ml untuk 1kg bahan yang sudah dicampur tadi 
  • Masukan campuran tersebut ke dalam plastik atau karung yang kedap air, kemudian ikat sampai rapat. 
  • Kemudian dibiarkan hingga masa fermentasi selama 3-4 hari. 
  • Bongkar campuran azolla microphilla dan dedak hasil fermentasi. 
  • Selanjutnya hasil fermentasi tadi bisa langsung diberikan pada ikan sebagai sumber protein tinggi.

Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Dengan Fermentasi

Cara Menjaga Kualitas Air Kolam Dengan Fermentasi


Sudah banyak informasi dari sana sini baik di buku maupun di dunia maya bahwa kunci utama dalam beternak ikan khususnya lele adalah air yang di gunakan sebagai media hidup. Maka dari itu sebelum kita melangkah lebih jauh mengenai pengelolaan air kita harus mengetahui syarat hidup ikan lele terlebih dahulu supaya kita dapat menentukan cara untuk memenuhi segala persyaratan minimal media hidup lele yang meliputi sebagai berikut :
  • Ikan lele dapat hidup pada suhu 20*C dengan suhu optimal antara 25-28*C. Adapun untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu antara 26-30*C dan untuk pemijahan 24-28*C.
  • Ikan lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup sekalipun kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2 (oksigen)
  • Perairan tidak boleh tercemar oleh bahan kimia limbah industri, merkuri, atau mengandung kadar minyak dan bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
  • Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan ikan dan bahan makanan alami perairan tersebut bukan perairan yang rawan banjir.
  • Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti eceng gondok.
  • mempunyai pH 6.5-9 kesadahan (derajat butiran kasar) maksimal 100 ppm dan optimal 50 ppm, turbidity (kekeruhan) bukan lumpur antara 30-60 cm, kebutuhan o2 optimal pada range yang cukup lebar dari 0.3 ppm untuk yang dewasa sampai jenuh untuk burayak, dan kandungan CO2 kurang dari 12,8 mg/liter, amonium terikat 147,29-157.56 mg/liter
Dari hal hal yang telah kita ketahui di atas supaya lele yang kita budidaya dapat hidup dengan baik, sehat, serta tumbuh dan memberikan hasil yang maksimal alangkah baiknya kita lakukan proses fermentasi air kolam terlebih dahulu sebelum menebar benih. Hal ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan minimal yang telah di sebutkan di atas.

Keuntungan fermentasi air kolam sebelum di tebar benih :
  • Lele dapat hidup lebih sehat lincah dan nafsu makan tinggi.
  • Tingkat kehidupan ikan lele tinggi.
  • Air lebih steril dan bersih karena terjadi penguraian racun dan parasit yang merugikan.
  • Lele dapat tumbuh maksimal
  • Meningkatkan kekebalan tubuh lele dari serangan penyakit
  • PH air dan suhu menjadi stabil karena terjadi proses fermentasi
  • Air kolam tidak berbau
  • Mengurai feses atau sisa makanan (pelet) sehingga dapat di makan kembali
  • Kolam terlihat alami
Berikut adalah cara melakukan fermentasi kolam untuk media hidup lele :

Bahan :
  • Kotoran Sapi, Kambing, atau Kerbau 1 kg / m2
  • Probiotik Starbio F9 dengan dosis 5 ml / m2 (5 ml = 1 tutup botol)
  • Air secukupnya
Cara :
  • Isi kolam terlebih dahulu dengan menggunakan air yang akan di lakukan proses fermentasi. air yang di gunakan bebas hal ini di karenakan banyak asumsi di masyarakat bahwa menggunakan air dari sumber tertentu tidak cocok. Dengan adanya proses fermentasi inilah yang dapat membuat air menjadi baik di gunakan untuk beternak lele karena terjadi proses fermentasi yang bertujuan untuk mengurai racun serta parasit yang mengganggu dan menetralisir PH serta suhu.
  • Campurkan kotoran sapi, kambing atau kerbau dan probiotik Starbio F9 sesuai dosis ke dalam wadah dan beri air secukupnya.
  • Tuangkan campuran ke dalam kolam secara merata.
  • Biarkan 3 - 7 hari untuk proses fermentasi
Tanda - tanda air kolam siap di tebar benih :
  • Air terlihat gelap bening kecoklatan atau kehitaman dan kotoran mengendap di dasar kolam
  • Terdapat banyak mikroorganisme yang hidup seperti jentik-jentik, kutu air (daphia), cacing darah, plankton dll sebagai makanan alami ikan.
Selamat Mencoba dan Salam Sukses

Membuat Cacing / Belatung Dengan Media Kotoran Sapi Sebagai Pakan Lele

Membuat Cacing / Belatung Dengan Media Kotoran Sapi Sebagai Pakan Lele


Pada postingan kali ini kami akan berbagi pengalaman dengan pembaca tentang pembuatan Pakan Alternatif lele dari kotoran sapi (TLEPONG). Mungkin aneh bagi pembaca yang belum pernah mencoba pembuatan pakan alami ini. tenang, akan kita ulas di sini.

Baik, pengalaman ini didapatkan dari beberapa orang yang sudah mencoba membuat pakan alternatif ini. Jangan dibayangkan mentah-mentah bahwa kotoran buat makanan, sebenarnya prinsipnya kita memanfaatkan kotoran sapi yang nantinya sebagai media tumbuh cacing. Nah,berikut adalah cara pembuatan pakan alternatif yang saya maksudkan.

Untuk resep 10 Kg  Kotoran sapi.

1. Bahan 
  • Kotoran sapi yang sudah didiamkan sekitar 1 mingguatau minimal 5 hari  di ruang terbuka sebanyak 10 kg.
  • Probiotik Cair. Di sarankan menggunakan Starbio F9 bisa di dapatkan di tempat kami.
  • Air untuk melumatkan kotoran sapi yang sudah mengering, atau kotoran sapi yang terlalu keras. Air ini sifatnya sebagai pengencer, namun jangan terlalu encer saat proses pengenceran. Idealnya seperti adonan yang kental seperti adonan roti.
2. Alat
  • Drum yang ada tutupnya, atau wadah apa saja yang kedap udara dan tidak ada lubang.
  • Gayung
  • Ember
  • Alat-alat lain yang kiranya dibutuhkan.
3. Cara Pembuatan : 
  • Siapkan adonan kotoran sapi yang tadi telah dibuat seperti adonan sebanyak 10 kg. Disini kita akan membuat resep untuk 10 Kg kotoran sapi.
  • Masukan adonan tadi ke dalam blong / drum atau wadah lain yang kedapudara.
  • Siapkan probiotik dan tuangkan sebanyak 20 tutup botol atau sekitar 200 ml probiotik ke dalam kotoran sapi tadi.
  • Aduk agar merata dan tercampur sempurna.
  • Inkubasi / diamkan selama 24 jam di tempat yang tertutup agar terjadi Fermentasi / Penguraian. pada proses ini jangan ada udara yang masuk, karena udara akan menggagalkan proses fermentasi. Dalam istilah biologi fermentasi jenis ini adalah fermentasi tanpa membutuhkan Oksigen. Jadi usahakan benar-benar tertutup rapat.
  • Setelah 24 jam, Buat lubang di wadah. Biarkan udara masuk kedalam. Biarkan selama minimal 7 hari dalam keadaan teraliri udara, semakin lama semakin bagus, namun jangan sampai bertahun-tahun . Lubang di buat atau dengan membuka seperempat tutup saja atau melubangi tutup.
  • Setelah sekitar 7 hari akan banyak cacing yang hidup, ini menandakan proses pembuatan Pakan lele berhasil. 
  • Pakan sudah dapat digunakan, biasanya pakan jenis ini sangat cocok untuk lele pada saat pembenihan atau masih berukuran tidak lebih besar dari 2 jari.
Selamat mencoba dan semoga berhasil

Tips Mendapatkan Bambu Kualitas Baik Untuk Kolam

Tips Mendapatkan Bambu Kualitas Baik Untuk Kolam

Untuk memulai usaha pembesaran lele sangkuriang, biasanya kita menggunakan kolam terpal untuk memulainya. nah untuk membuat kolam lele yang paling mudah adalah menggunakan bambu. Karena disamping murah, bambu juga relatif mudah didapatkan.

Bambu yang berkualitas baik akan mampu bertahan hingga lebih dari 5 (lima) tahun, bahkan bisa mencapai usia 10 (sepuluh) tahun. Pemilihan Bambu yang berkualitas baik kelak akan menekan biaya infrastuktur usaha pemeliharaan Lele Sangkuriang.

Jika kita memiliki kebun bambu sendiri, atau membeli langsung dari yang punya kebun, ada tips sederhana tips sederhana Untuk mendapatkan Bambu yang berkualitas tinggi, hendaknya Bambu siap panen yang berkualitas baik, ditebang dari rumpunnya diatas pukul 11 siang. Adapun alasannya adalah kandungan asam pada pohon Bambu lebih sedikit bilamana ditebang diatas pukul 11 siang.

Banyak Bambu yang berkualitas siap Panen salah dalam proses panennya. Bila Bambu di panen dibawah pukul 11 siang, maka kualitas Bambu yang ditebang menjadi tidak maksimal kualitasnya. Kandungan asam yang tinggi pada pohon Bambu pada pagi hari akan sangat mengurangi kualitas atau daya tahan Bambu yang di panen. 

Hehe, mudah-mudahan tips sederhana ini dapat bermanfaat.

ANALISA USAHA TERNAK LELE DENGAN KOLAM TERPAL

ANALISA USAHA TERNAK LELE DENGAN KOLAM TERPAL

Analisa Usaha Budidaya Lele Kolam Terpal

Langkah Pembuatan kolam budidaya lele media terpal











Seperti diceritakan disini, gw coba kasih gambaran berapa sih keuntungan yang kita peroleh untuk membuat usaha ini? Analisa usaha ini gw buat sendiri berdasarkan apa yang telah gw alami dan pelajari. Yang gw alami artinya sampai tahap pembelian bibit dan pakan. Sedangkan yang lainnya berdasarkan yang gw pelajari dan cari tau.

1. Analisa Usaha yang gw buat secara umum

Analisa Usaha Budidaya Lele

A. Biaya Investasi
1. 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- = Rp. 450.000,-
2. Selang 15 meter @Rp.2.500,- = Rp. 37.500,-
3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,- = Rp. 20.000,-
4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,- = Rp. 5.000,-
5. Lamit 1 buah @Rp.15.000,- = Rp. 15.000,-
Jumlah = Rp. 527.500,-

B. Biaya Produksi
1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,- = Rp.1.500.000,-
2. Pakan selama 3 bulan = Rp. 337.000,-
3. Obat-obatan selama 3 bulan = Rp. 50.000,-
4. Tenaga Kerja = Rp. 900.000,-
6. Biaya Penyusutan/ periode Rp.527.500 : 10 = Rp. 52.750,-
5. Biaya lain-lain = Rp. 100.000,-
Jumlah = Rp. 2.939.750,-

Perkiraan Hasil
Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000, = Rp. 3.500.000,-
Pendapatan = Rp. 3.500.000 – 2.939.750 = Rp.560.250,-

BEP = Rp. 2.939.750 : 500 = Rp. 5879.5


Nah, itu analisa usaha secara umum dengan perhitungan 5000 bibit lele yang di tanam. Sekarang analisa usaha yang bener2 gw alami dalam arti kata apa adanya saja.. hehehe...



2. Analisa usaha itung2an skala kecil yang gw alami saat ini

Biaya investasi

1. Lahan Tanah (saya Tanggung) Rp. 0,-
2. 2 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
3. Bambu (saya tanggung) Rp. 0,-
4. Paku 1 kg Rp. 8.000,
5. Tukang (saya sendiri) Rp. 0,-
Jumlah Rp. 308.000,-

Biaya Produksi


1. Bibit/benih 1000 ekor @Rp.300,- Rp. 300.000,-
2. Pakan :
Pakan bulan pertama 5kg @Rp. 10.000,- Rp. 50.000,
Pakan selanjutnya 1Bal @Rp. 180.000,- Rp. 180.000,-
Biaya obat/lain-lain Rp. 50.000,-
Jumlah Rp. 580.000,-

Jumlah modal awal = Rp. 888.000

Diperkirakan panen 1 kolam 150 kg
Harga lele /bulan Mei 2008 = Rp. 9.000/kg (harga bisa berubah sewaktu-waktu)
150 X 9.000 = Rp. 1.350.000

Pemasukan/panen = Rp. 1.350.000


Pembuatan Kolam Terpal Untuk Lele

Setelah perkenalan dan analisa usaha pembesaran ikan lele di kolam terpal, sekarang gw coba untuk sedikit menjelaskan cara pembuatan kolam terpalnya. Penjelasan ini sesuai dengan apa yang saya lakukan sendiri, sehingga mungkin ada beberapa perbedaan dengan orang2 yang sudah pernah membuat kolam serupa or perbedaan dengan apa yang sudah di jelaskan di blog2 lain.
Apa saja yang di perlukan untuk membuat kolam terpal?
1. Lahan, usahakan lahan yang sedikit rindang, tapi jangan langsung di bawah pohon.
2. Terpal, berukuran ukuran 4x5. yang gw pake adalah terpal jenis A3, lebih tebal. Tapi gw
juga pernah ngeliat beberapa kolam sejenis dengan terpal yang lebih tipis. Jadi, gw pikir itu
pun bisa di pakai untuk menghemat biaya.
3. Bambu, diperlukan bambu yang dibelah besar. dengan ukuran 2,2 meter sebanyak kurang
lebih 10 belahan, dan ukuran 3,2 meter sebanyak kurang lebih 10 belahan.
4. Tiang patok, diperlukan kayu yang nantinya bakal tumbuh agar bisa bertahan lama, seperti
tanaman Hanjuang or apa sajalah yang kuat . Jangan menggunakan bambu karena masa
pakainya terbatas.
5. Paku, digunakan untuk memaku belahan bambu ke patoknya.
6. Kawat, digunakan untuk mengikat terpal ke patok/bambu.

Cara pembuatan :
Setelah semua bahan tersedia, terlebih dulu ratakan tanah yang akan di pakai untuk mendirikan kolam terpal, jangan sampai ada benda tajam di atasnya. Lalu dirikanlah patok di empat sudut berbeda dengan ukuran panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Kemudian pasang belahan bambu 2,2 m untuk lebarnya dengan menggunakan paku, dan belahan bambu 3,2 m untuk panjangnya. pasang agak merapat agar rangka kolam kuat, setelah semua terpasang, maka terpal dapat dipasang membentuk segi empat di dalam rangka tersebut. Ujung terpal di ikat kuat2 dengan kawat ke patok. Karena nantinya terpal akan diisi air, maka pastikan rangka kolam terpasang dengan kuat.

Selamat mencoba!!!
Keuntungan/panen = Rp. 1.350.000 - Rp. 888.000 = Rp. 462.000,-

Itu analisa usaha untuk panen pertama. Untuk panen2 selanjutnya jelas lebih besar karena tidak memerlukan biaya investasi lagi. Oya, kata2 "saya tanggung" itu artinya gw tidak mengeluarkan biaya untuk itu. beruntung banget di rumah ada lahan sedikit dan kebun bambu. hehehehe....

Selamat mencoba jika tertarik!!

Pembesaran Lele Kolam Terpal

Setelah kolam terpal didirikan, sekarang gw coba berbagi bagaimana caranya untuk memulai pemeliharaan ikan lele dari mulai mencari bibit, sampai tentang pakan yang digunakan. Kebetulah hal ini juga sekarang sedang saya kerjakan dan baru jalani, jadi ulasannya hanya sebatas yang saya alami dan survey serta tanya tanya kesana kemari.
Kolam terpal yang sudah berdiri diisi air sebanyak kurang lebih 20 cm, setelah itu didiamkan selama kira2 satu minggu. Alangkah lebih baiknya jika selama itu kita bisa memberi planktonnya. Alhamdulillah gw dikasih cairan berwarna hijau dan berbau lumayan gak enak yang katanya plankton dari tukang bibit lele. tapi orang tersebut tidak memberi tahu cara pembuatan dan apa saja yang terkandung di dalamnya. Penasaran, gw coba cari informasi sana sini dan didapat kesimpulan kalo itu terbuat dari bibit plankton yang sudah banyak di jual (entah apa namanya) di tambah ayam mati, kotoran kambing dll (intinya yang bisa membuat plankton berkembang). Di rendam selama beberapa minggu. lalu diambil cairannya. itu intinya.
Setelah didiamkan sekitar 1 minggu, maka kolam sudah siap diisi bibit lele. Jangan lupa perhatikan kekuatan kolam. Baik pagarnya maupun tiang2 patoknya.

Bibit lele
Bibit lele yang kita cari diusahakan berasal dari daerah yang berada di dekat kolam kita berada. atau cari daerah terdekat. Alasannya ialah, selain dekat juga menjaga angka kematian tinggi akibat pengangkutan bibit lele tersebut. Kemudian bibit lele yang kita beli haruslah yang sudah berukuran sedang, kira2 sebesar telunjuk orang dewasa, atau ada istilah bibit ukuran 4 6 sampai 7 8 (mungkin artinya 4x6 cm dan 7x8 cm). Bibit yang lebih kecil dari itu di takutkan belum kuat untuk dipindah atau belum bisa untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru sehingga angka kematiannya akan tinggi. Untuk kolam ukuran 2 x 3 seperti yang saya punya, bibit bisa di masukkan sebanyak 1000 ekor. Setelah 1 bulan, air ditambah sampai ketinggian 40 cm karena bibit lele sudah berkembang menjadi lebih besar.

Pakan lele
Pakan lele kecil yang di gunakan adalah pakan pabrik (pelet). Yang gw gunakan adalah jenis pakan F-999, berbentuk bulat dan berukuran kecil seperti pentul jarum pentul. Pakan ini biasanya dijual di toko2 pertanian. Harganya bervariasi di setiap tempat. Disini, gw beli kemarin harga 1 kg nya Rp.10.000,-. Berdasarkan info sana sini, pakan ini hanya kita pakai sebanyak 5 kg. Setelah pakan tersebut habis (sekitar 1 bulan), maka diganti dengan pakan jenis 781 polos. Juga banyak tersedia di toko2 pertanian. Pakan jenis 781 polos dipakai sampai kira2 2 minggu sebelum panen. Setelah itu kita ganti pakan dengan jenis 781 -2. Yang perlu di perhatikan pada saat pemberian pakan ialah jangan terlalu banyak memberi pakan secara sekaligus, karena pakan2 yang tidak di makan akan mekar dan tenggelan dan dikhawatirkan menimbulkan racun. Jadi beri makan nya sedikit2 tapi teratur. Jika terlihat pakan sudah habis tapi lele masih mau makan, ya di kasih lagi :) Pemberian pakan dilakukan sehari 3 kali. yaitu pagi, siang dan malam. Yang gw alami, nafsu makan ikan lele besar ketika makan malam. Jadi untuk malam jumlah pakan yang di pakai akan lebih banyak daripada pagi atau siang.

Penyortiran
Penyortiran yang dimaksud disini ialah memisahkan lele yang sudah berumur 1 bulan di kolam terpal. Karena besarnya lele setelah 1 bulan tidak sama rata, maka perlu di pisahkan. Jadi, butuh satu kolam terpal lagi untuk memisahkannya. Lele yang besar di ambil dan dimasukkan ke kolam berisi air yang kosong (ingat, air sudah didiamkan selama 1 minggu). penyortiran bisa menggunakan ember khusus penyortiran (biasanya di jual di toko pertanian) ataupun secara manual alias memilih sendiri kira2 mana yang perlu di pisahkan. Pemisahan dilakukan karena setelah lele membesar, maka kolam sudah tidak cukup untuk menampung sebanyak 1000 ekor. Selain itu penyortiran di lakukan untuk menghindari kanibal dari lele dimana lele besar terkadang memakan lele yang lebih kecil.

Pengairan
Seperti sudah di jelaskan diatas, air dalam kolam pertama kali diisi setinggi 20 cm dan didiamkan selama 1 minggu sebelum diisi bibit lele. Setelah 1 bulan, air di tambah sampai setinggi 40 cm karena lele sudah makin membesar. Penambahan air selanjutnya dilakukan jika air terlihat berkurang karena penguapan atau kebocoran kecil. Batas 40 cm di pertahankan sampai kira-kira 2 minggu sebelum panen. Setelah itu air bisa di tambah kembali sampai 60 cm. Air dikurangi apabila ada kelebihan air akibat hujan. Yang pasti air jangan sampai terlalu penuh.


Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah selalu periksa ketahanan pagar kolam, karena beban terpal dan air cukup besar sehingga pagar kolam yang tidak kuat akan berakibat fatal. Jika kolam yang didirikan berada di area terbuka (langsung terkena sinar matahari/ bukan tempat rindang) diusahakan untuk memakai paranet di atasnya, untuk menghindari sinar matahari langsung. Juga untuk menghindari tangan2 jahil atau hama manusia.

TIPS MEMULAI USAHA TAMBAK IKAN LELE

TIPS MEMULAI USAHA TAMBAK IKAN LELE


I.Persiapan
Tambak Lele merupakan suatu jenis usaha yang mudah digeluti,bagi para wirausahawan baru atau pun bagi wirausahawan yang telah lama berkecimpung dalam bisnis.memiliki jenis usaha ini sangatlah sederhana dan mudah karena tidak dibutuhkan banyak penelitian dan biaya yang sangat besar dalam memulai usaha bahkan dalan operasionalnya Tambak Lele.
Bila dilihat dari prospek usaha Tambak Lele sangat menjanjikan karena untuk daerah jakarta,pasar yang tersedia untuk menyerap hasil budidaya Tambak Lele sangat lah luas,ini memungkinkan hasil dari budidaya tambak Lele sangat cepat dalam pengembalian uang dari Investasi yang ditanamkan.sebagai gambaran dari jalan rawa belong menuju batusari yang terletak Jakarta Barat terdapat tempat makan kaki lima pecel ayam dan lele sebanyak 5 pedagang.padahal panjang jalan antara pedagang yang satu dengan yang lain berdekatan tetapi untuk konsumsi kebutuhan akan Ikan Lele permalam minimal 10 ekor ,hal ini sangat bagus karena kita sudah bisa perkirakan berapa ekor ikan lele yang dapat kita jual kepedagang kaki lima tersebut.
II. Pembenihan Lele.
Adalah budidaya lele untuk menghasilkan benih sampai berukuran tertentu dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina pada kolam-kolam khusus pemijahan. Pembenihan lele mempunyai prospek yang bagus dengan tingginya konsumsi lele serta banyaknya usaha pembesaran lele.
III. Sistem Budidaya.
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :
1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik (Hyphofisasi).
Dilakukan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstrak kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada ikan sebagai donor kelenjar Hyphofise yang juga harus dari jenis lele.
IV. Tahap Proses Budidaya.
A. Pembuatan Kolam.
Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian, pembenihan lele harus mempunyai :
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Image
Induk jantan mempunyai tanda :
– tulang kepala berbentuk pipih
– warna lebih gelap
– gerakannya lebih lincah
– perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung
– alat kelaminnya berbentuk runcing.
Induk betina bertanda :
– tulang kepala berbentuk cembung
– warna badan lebih cerah
– gerakan lamban
– perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
C. Persiapan Lahan.
Image
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :
– Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.
– Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
– Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
– Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :
– Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
– Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama
D. Pemijahan.
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan. 
Cara pemindahan :
– kurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.
– siapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.
– samakan suhu pada kedua kolam
– pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
– pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan.
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
V. Manajemen Pakan.
Pakan anakan lele berupa :
– pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 – 4 hari.
– Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
– Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal.
VI. Manajemen Air. 
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
– air harus bersih
– berwarna hijau cerah
– kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
– bebas senyawa beracun seperti amoniak
– mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25 g/100m2.
VI. Manajemen Kesehatan.
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
VII . Perkiraan Modal
Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam memulai usaha ini adalah sebagai berikut:
Sewa lahan kosong untuk kolam Lele : Rp 5.000.000/ tahun
Biaya pembuatan kolam : Rp. 1.000.000
Bibit Lele @Rp.150 / ekor (umur 2 minggu) : Rp. 750.000 /5000 ekor
Gaji karyawan : Rp. 1.000.000 / bulan
Motor untuk operasional : Rp. 3.000.000
Pakan Ikan lele : Rp. 250.000 / bulan
dari biaya diatas uang yang dikeluarkan pertama kali untuk investasi sebesar 11juta.tetapi biaya untuk investasi ini haruslah ditambah sehingga menjadi 17 juta sampai 18 juta karena ikan lele yang ada baru bisa dipanen 3-4 bulan kemudian.jadi untuk sampainya usaha budidaya tambak lele ini berjalan harus disiapkan dana lebih supaya ada dana cadangan untuk biaya biaya tak terduga yang lain.
dari segi pendapatan yang akan diperoleh dari hasil panen lele yang ada,bisa diperhitungkan dari 5000 lele yang ada kemungkinan 98-99 persen pasti berhasil.karena pemeliharan ikan lele tidak lah sulit.sebagai contoh dari lima ribu lele yang ada seumpama yang gagal seratus lele maka perhitungannya adalah 4900 x 1500 = Rp 7.350.000 per satukali panen.
Image
jadi bisa diperkirakan pengembalian investasi yang ditanamkan kurang dari 1 tahun bisakembali.jadi bila anda mau mencoba bisnis tambak lele ini,sangat menjanjikan sekali untuk memperoleh pemasukan tambahan.selamat mencoba.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons