Penyebab Kematian Lele
PENYEBAB KEMATIAN LELE
Meskipun ikan lele dikenal sebagai ikan yang tahan banting, tapi lele juga tidak luput dari hama dan penyakit. Dibawah ini akan dipaparkan beberapa penyebab kematian ikan lele:
MASALAH UMUM
Perubahan Suhu Ekstrim
Saat musim kemarau, perubahan cuaca antara siang dan malam bisa berubah drastis. Jika malam hari suhu kolam terlalu dingin, bisa menyebabkan kematian. Itu umumnya terjadi pada kolam tanah.
Pakan Berlebihan
Pakan berlebihan menimbulkan penumpukan sisa makanan di dasar kolam sekaligus pemborosan biaya. Sisa pakan dan kotoran lama kelamaan mengendap di dasar kolam. Jika tidak dibersihkan, keduanya akan bekerjasama meningkatkan kadar amonia dalam air kolam. Amonia berlebih dapat menyebabkan kematian ikan. Selain itu juga kolam menjadi bau.
HAMA
Cacing
Cacing yang biasa menyerang lele antara lain Dactylogyrus spp, ia bereproduksi dengan meletakkan telur pada insang, dan Gyrodactylus spp, yang menyerang kulit dan sirip, ia bereproduksi dengan melepaskan larva di permukaan kulit. Kemunculan keduanya dipicu kepadatan kolam yang tinggi dan perubahan cuaca yang mendadak
Gejala : Nafsu makan turun. Ikan kerap terlihat di permukaan lantaran cacing merusak insang. Insang yang terserang rusak, bengkak, berwarna pucat, dan mengeluarkan darah. Pernafasan lele terganggu, ikan terlihat pucat dcan terdapat lendir merah muda berlebihan pada permukaan kulit. Kadang ikan menggesek-gesekkan tubuhnya dipinggir kolam karena merasa gatal. Luka kemudian menjadi jalan masuk infeksi sekunder bakteri dan sendawan.
Pencegahan : Jaga kepadatan kolam dalam kondisi normal
Penanggulangan : Ganti air dan kurangi kepadatan kolam. Taburkan garam dapur (NaCl) 40 gram/m2 ke dalam kolam. Kalium permanganat dengan konsentrasi 0,01% juga dapat digunakan sebagai media perendaman ikan selama 30 menit. Jika berada dalam kolam, gunakan dosis 2-3 ppm. Ulangi 2-3 hari kemudian.
Dysticus spp
Lantaran berada di bawah permukaan air, hama berupa kumbang air itu sulit dibasmi. Ia meletakan telurnya di tanaman atau di daun-daun yang berada di awah permukaan air. Ketika menetas, larva kemudian mulai memakan ikan terutama benih. Begitu pula kumbang air dewasa.
Pencegahan : Bersihkan kolam dari daun yang berguguran dan jatuh di permukaan kolam. Daun dapat menjadi rumah begi kumbang air dewasa.
Penanggulangan : Buang dedauanan di permukaan kolam yang kerap menjadi kandang bagi hama dewasa.
Notonecta
Serangga yang biasa disebut bebeyesan dalam bahasa sunda itu mneyerang benih kecil ukuran 2-3 cm terutama pada awal penebaran. Ia dapat berpindah dengan cara terbang dari kolam satu ke kolam lainnya.
Pencegahan : Kontrol kolam sepekan setelah penebaran untuk melihat daa tidaknya serangan hama. Tebarkan benih ukuran lebih besar
Penanggulangan : Bila terlihat ada serangga sebesar bulir beras di permukaan air, serok dengan perlahan menggunakan saringan halus kemudian matikan.
Larva Capung Odonata
Salah satu spesiesnya Anox Junius. Fase dewasanya dapat mencapai panjang 76 mm dicirikan dengan kepala kehijauan dan abdomen kebiruan. Yang berbahaya adalah fase larva. Hama sulit dibasmi karena larva berada di bawah permukaan air. Untuk itu lakukan pencegahan agar resiko kehilangan dapat ditekan
Pencegahan : Lakukan sanitasi kolam sebelum menggunakannya kembali. Bersihkan tanaman kecil yang tumbuh liar dipermukaan dalam kolam. Tanaman liar dapat menjadi sarang larva capung odonota
Sumber
Redaksi Trubus "Lele Kilat, Pembesaran 50 Hari" Depok: PT Trubus Swadaya. 2010
0 komentar:
Posting Komentar